Metode yang Salah dalam Perawatan Proyektor Ini Sering Diabaikan Pengguna


Merawat proyektor berarti membantu memperpanjang usia pemakaiannya. Merawat bukan sebatas pada pembersihan atau penyimpanan saja, melainkan juga pada penggunaannya yang benar dan sesuai dengan standar. Bagi pengguna yang masih awam, mungkin seringkali lalai dalam memperlakukan proyektor saat digunakan. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang baik untuk menjaga agar proyektor bertahan hidup lebih lama.

Penggunaan proyektor sangat mudah, tetapi kesalahan ringan bisa saja berdampak buruk pada kondisi dan kinerja proyektor tersebut. Misal saja, sering meletakkan proyektor pada tempat yang lembab, atau mencabut kabel power saat proyektor masih dalam keadaan panas. Hal ini terdengar sangat sepele, namun jika terus dilakukan dan dibiarkan, tentu akan membawa dampak negatif yang tidak ringan. Oleh sebab itu, perlu kehati-hatian dalam penggunaannya meski hal itu sangat mudah.

Proyektor merupakan barang berbobot (berat) yang memiliki resiko kerusakan tertinggi saat mengalami benturan (misal terjatuh). Jika hal itu terjadi, mesin pada proyektor akan langsung mengalami masalah baik langsung mati atau terjadi hang. Jadi, harus berhati-hati saat membawa proyektor ini meski beratnya ringan.

Perlakuan Kecil, Tetapi Efeknya Besar

Rajin membersihkan filter proyektor, akan membuat debu yang menempel terangkat dan terbuang keluar. Sehingga beban kinerja proyektor akan sedikit berkurang. Efeknya, proyektor akan bekerja dengan kinerja atau performa yang baik, cepat, dan tanpa masalah. Selain itu, debu yang tersaring dalam filter yang kemudian dibuang, akan membantu kipas atau fan bekerja tanpa hambatan apapun.

Hal yang dilakukan diatas merupakan suatu tindakan kecil yang sangat sederhana. Membersihkan filter bukanlah perkara sulit apalagi memakan waktu yang lama. Semakin sering kita membersihkan debu dari filter, maka semakin baik pula kinerja performansi proyektor kita. Sebaliknya, jika kita malas untuk melakukan pembersihan debu, maka akan berimbas pada kinerja yang semakin terganggu. Parahnya, fan atau kipas pada proyektor bisa saja tiba-tiba mati atau tidak mau berputar. Jika hal ini terjadi, akan timbul permasalahan lainnya yang berdampak pada kinerja proyektor yang berkurang.

Pengecekan secara berkala tidak harus dilakukan setiap hari atau setiap minggu. Semua tergantung dari seberapa sering proyektor digunakan. Bukan berarti jika proyektor tidak digunakan, maka proyektor tidak dibersihkan ya. Justru jika proyektor lama tidak digunakan, harus sering-sering dipanaskan. Agar mesin tidak beku yang menyebabkan mesin mati total.

Rata-rata pembersihan filter, pengecekan fan, dan lampu atau lensa, dilakukan per 6 bulan sekali atau 3 bulan sekali. Jika anda sering melakukan pengecekan dan perawatan, maka proyektor anda akan selalu dalam keadaan prima saat digunakan. Sehingga menekan resiko trouble saat tengah digunakan.

Kesalahan Kecil, Namun Resiko Kerusakan Besar

Berbanding terbalik dengan kejadian diatas, jika kita melakukan kesalahan metode baik pemakaian ataupun perawatan secara terus-menerus, maka kerusakan yang ditimbulkan akan jauh lebih parah. Sama saja kita melakukan kesalahan besar, dampaknya juga akan sama saat kita melakukan kesalahan kecil namun berulang-ulang. Bahkan resikonya akan jauh lebih besar dari resiko kerusakan karena kesalahan besar. Lho, ko bisa begitu?

Karena kesalahan yang kecil yang mana dilakukan berulang kali, akan terakumulasi dan akhirnya “meledak” di akhir. Beban yang ditanggung proyektor otomatis akan semakin berat dengan adanya kesalahan perlakuan ini. Tentu kita tidak menginginkan hal ini terjadi bukan?

Salah satu contoh kesalahan besar yang langsung berdampak kepada resiko adalah menjatuhkan proyektor dari ketinggian. Meski ketinggian hanya beberapa meter saja, namun hal ini secara otomatis akan berdampak pada mesin bagian dalam proyektor. Jika benturan tidak langsung menghantam papan datar yang keras misal lantai, maka kemungkinan proyektor selamat masih besar. Namun, jika proyektor langsung menghantam lantai atau bidang datar keras lainnya, yang ditakutkan adalah mesin dapat mengalami hang total.

Sedangkan kesalahan kecil yang dilakukan berkali-kali yang berdampak pada resiko adalah menghidupkan lalu mematikan lalu menghidupkan lagi proyektor secara terus menerus. Hal ini jika dilakukan terlalu sering, maka akan berdampak pada kerusakan mesin proyektor. Kesalahan kecil lainnya adalah kita langsung mencabut kabel power saat proyektor masih dalam keadaan hidup atau masih panas. Tentu hal ini akan langsung menyebabkan proyektor mengalami kerusakan dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan hal-hal seperti ini agar tidak terjadi. Sehingga kita dapat mencegah dan meminimalisir adanya resiko yang disebabkan karena kelalaian.


Perawatan Mandiri Berbekal Peralatan Seadanya

Luangkan waktu senggang anda untuk mengecek kondisi proyektor anda. Apakah terdapat jamur yang menempel di lensa, atau terdapat debu yang menumpuk pada filter. Jika terdapat bintik-bintik pada lensa, segera lap dengan kain lembut yang bersih. Jika jamur sudah sangat membandel dan berada di dalam lensa proyektor, maka segera bawa ke service center untuk mendapatkan penanganan.

Untuk perawatan pada proyektor, cukup sediakan kain bersih atau compressed air untuk membersihkan debu pada filter dan lensa proyektor. Sisanya, cukup memastikan bahwa semua komponen dalam mesin bekerja dengan baik. Misal fan atau kipas harus berputar, lampu proyektor masih belum memasuki batas akhir pemakaian, dan simpan proyektor pada tempat yang aman.

Sedangkan untuk perawatan layar proyektor, cukup sediakan kain lembut yang bersih atau compressed air, cotton bud, dan isopropyl alcohol. Ini digunakan untuk menghilangkan noda yang melekat pada kain screen seperti noda membandel, noda yang sulit hilang, atau kotoran debu.

Point Penting yang Tidak Boleh Luput dari Perhatian

Setelah diuraikan dalam penjabaran diatas, kita dapat menarik benang merah bahwa penanganan yang salah akan berakibat fatal. Penanganan bukan hanya terbatas pada perawatan saja melainkan juga pada perlakukan saat digunakan. Menghindari dari hal-hal yang berbahaya atau mengancam seperti sumber panas atau air, adalah salah satu langkah kecil yang memberikan dampak yang cukup besar.

Berikut ini beberapa point yang harus diperhatikan dalam merawat dan memperlakukan proyektor :
  • Kebersihan badan (luar) proyektor
  • Filter proyektor
  • Fan atau kipas proyektor
  • Lensa proyektor
  • Bohlam lampu proyektor (jika proyektor berteknologi lampu)
  • LED Light (jika proyektor berteknologi laser)
  • Remote control proyektor
  • Kabel (kabel power, VGA, HDMI)
  • Screen atau layar
  • Tempat penyimpanan proyektor


Meski kabel merupakan peralatan pendukung, namun keberadaannya sangat mempengaruhi kinerja dari proyektor tersebut. Proyektor tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, apabila kabel penghubungnya terjadi masalah (misal mengelupas, putus, usang). Sehingga, perhatian terhadap peralatan pendukung ini juga perlu di garis bawahi. Inilah yang terkadang sering dilupakan oleh pengguna, yakni kurang memperhatikan kondisi peralatan pendukungnya. Sehingga ketika harus segera digunakan, tanpa perawatan yang baik kabel ternyata tidak dapat digunakan karena suatu hal. Tentu hal ini akan mengganggu jalannya kegiatan yang akan kita lakukan. 

Intinya, perhatikan perangkat utama (proyektor) sekaligus perangkat pendukungnya (kabel, remote, screen). Jangan sampai hanya berfokus pada salah satu saja. Salah satu bermasalah, maka fungsi proyektor tidak dapat berjalan secara sempurna. Keutamaannya adalah dengan menjaga kebersihan proyektor baik di dalam maupun di luar. Proyektor yang bersih tentu akan lebih enak dipandang mata daripada proyektor yang kotor. Oleh karena itu, hal sederhana seperti ini jangan diabaikan. Semua demi tercapainya keberhasilan akan acara yang kita laksanakan.

Pentingnya memperhatikan media yang kita gunakan, akan menambah value dari penampilan yang akan kita ajukan (misal presentasi). Dengan begitu, akan menjadi satu keselarasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


Tujuan diadakannya perawatan dini adalah untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang usia pemakaian sehingga dapat meminimalisir anggaran yang dikeluarkan. Lebih baik kita menjaga dari awal, memperhatikan hal sederhana, mencegah kesalahan, dan berhati-hati dalam tindakan. Daripada kita harus menanggung resiko yang sangat besar di kemudian hari. Jika timingnya tidak pada saat kita gunakan, itu bukan hal yang besar. Tetapi, jika resiko tersebut terjadi pada saat kita menggunakannya pada kegiatan yang penting. Itu yang akan merepotkan. Jadi, hindari perlakuan yang “sembrono” agar terhindar dari kerusakan yang tidak seharusnya terjadi.

Perhatikan cara pemakaian, perawatan, dan penggantian (lampu) dengan metode yang sesuai dengan prosedur dari perusahaan yang memproduksinya. Tanyakan kepada seorang ahli jika anda tidak mengetahuinya